VeHealth.com - Sudah menjadi rahasia umum fungsi seksual pria akan menurun dengan
bertambahnya usia. Pada penelitian terbaru menegaskan apa yang selama
ini kaum pria takuti, yakni penis mereka akan mengalami perubahan yang
signifikan seiring waktu.
Perubahan itu termasuk penampilan si Mr P dan ukurannya . Ada dua
perubahan besar yang terlihat, yakni kepala Mr P secara bertahap akan
kehilangan warna keunguannya, dari berkurangnya darah yang mengalir.
Selain itu berkurangnya rambut kemaluan.
"Dengan berkurangnya testosteron, penis secara bertahap beralih ke
prapubertas," kata Irwin Goldstein, Direktur Pengobatan Seksual di
Alvarado Hospital di San Diego.
Dengan bertambahnya umur kadar hormon testosteron menjadi anjlok
sehingga membutuhkan usaha untuk membangkitkan diri. Setelah
terangsang, pria berusia lanjut membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
kembali ereksi dan mencapai orgasme.
Pria yang bertambah tua juga akan mengalami perubahan berat badan.
Seperti lemak yang terakumulasi di perut bagian bawah. Ini bisa mengubah
ukuran penis. "Lemak yang menumpuk (di perut) bisa membuat batang penis
terlihat pendek," kata Profesor Ira Sharlip, dari klinis urologi di
University of California, San Francisco.
Selain itu, usia juga bisa membuat ukuran penis juga berkurang. Baik
dalam panjang dan ketebalannya. Biasanya tidak dramatis, namun sedikit
terlihat. "Jika penis ereksi seorang pria panjangnya 6 inci, ketika ia
berusia 30-an mungkin menjadi 5 atau 5,5 inci ketika ia mencapai usia
60-an atau 70-an," kata Goldstein.
Apa yang menyebabkan penis menyusut? Menurut para ahli, setidaknya dua
mekanisme yang terlibat. Salah satunya adalah lambatnya pengendapan zat
lemak (plak) di dalam arteri kecil di penis, yang mengganggu aliran
darah ke organ. Proses ini, dikenal sebagai aterosklerosis, yang
memberikan kontribusi dalam penyumbatan arteri koroner - penyebab utama
serangan jantung.
Dan mekanisme lainnya melibatkan penumpukan kolagen relatif inelastis
(jaringan parut) yang bertahap di dalam selubung fibrosa elastis yang
mengelilingi kamar-kamar ereksi. Ereksi biasanya terjadi saat
bilik-bilik ini terisi oleh darah. Penyumbatan dalam arteri penis
membuat ereksi sedikit terjadi.
Menurutnya, seiring perubahan ukuran penis, testis juga berubah pada
usia 40 tahun. "Mulai 40 tahun, testis pasti mulai menyusut," kata
Goldstein.
Testis seorang pria 30 tahun mungkin berdiameter 3 sentimeter. Namun pria berusia 60 tahun, mungkin hanya 2 sentimeter.
Selain ukuran, usia juga membuat penis melengkung. Jika jaringan parut
penis terakumulasi secara tidak merata, penis bisa menjadi melengkung.
Kondisi ini, dikenal sebagai penyakit Peyronie, yang sering terjadi pada
usia pertengahan. Hal ini dapat menyebabkan ereksi menyakitkan dan
membuat sulit berhubungan. Kondisi ini mungkin memerlukan pembedahan.
Sejumlah penelitian juga telah menunjukkan bahwa penis menjadi kurang
sensitif dari waktu ke waktu. Hal ini dapat membuat sulit untuk mencapai
ereksi dan mengalami orgasme. Apakah itu membuat orgasme kurang
menyenangkan? Hal itu masih menjadi pertanyaan.
Studi menunjukkan, usia membuat menurunnya volume semen dan kualitas
sperma. Disfungsi ereksi (DE), atau impotensi, jelas dikaitkan dengan
bertambahnya umur. Antara usia 40 tahun dan 70 tahun persentase kekuatan
pria menurun dari 60 persen menjadi sekitar 30 persen.
Pria juga mengalami penurunan bertahap dalam fungsi kemih. Studi
menunjukkan bahwa aliran air seni seorang pria melemah dari waktu ke
waktu, akibat otot kandung kemih melemah dan, dalam banyak kasus,
pembesaran prostat.(fn)
(WebMD/MEL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar