VeHealth - DPRD Provinsi Bali masih pesimis tahun 2012, Pulau Dewata menjadi daerah bebas kasus rabies. Apalagi, di sejumlah daerah di Bali masih ditemukan kasus tersebut.
"Pemerintah Provinsi Bali bisa saja mempunyai target hingga akhir 2012 sebagai daerah bebas kasus rabies. Tapi kenyataannya, masih saja ada warga yang digigit anjing dan diduga terjangkit rabies," kata anggota Komisi IV DPRD Bali Wayan Rawan Atmaja di Denpasar, Rabu 11 Januari 2012.
Menurut dia, data tersebut belum valid untuk menyatakan bahwa Bali bebas dari rabies. Karena di masyarakat untuk vaksin anjing, gencar dilakukan oleh petugas hanya saat ada kasus rabies. "Ketika kasus penyakit mematikan itu berkurang, petugas tidak melakukan vaksinasi. Sebab di Pulau Dewata banyak sekali anjing-anjing liar yang dieliminasi atau dimusnahkan," kata politikus Partai Golkar itu.
Tak hanya itu, kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi anjing atau eliminasi makin rendah. Hal ini menyebabkan penyakit itu justru akan semakin berkembang. Namun, diakui oleh Rawan Atmaja, untuk memusnahkan anjing yang dianggap liar oleh petugas menjadi tantangan berat untuk warga. Di satu sisi, warga menganggap hewan peliharaannya tidak terjangkit rabies. Tetapi ketika didatangi petugas untuk divaksin, Dinas Peternakan setempat justru enggan untuk memvaksin hewan peliharaan tersebut.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya juga meminta kepada warga yang memelihara anjing untuk rajin memvaksin dan mengandangkan anjingnya. Hal ini dengan harapan tak terjangkit virus rabies. "Yang terpenting bagaimana pemerintah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga mereka sadar untuk mengikuti aturan dari petugas Dinas Peternakan, seperti memvaksin dan mengandangkan anjingnya, jika tidak ingin hewan peliharaannya dieliminasi," ujar pria asal Nusa Dua, Kabupaten Badung itu.
Sebelumnya, Kepala Biro Humas Pemprov Bali Ketut Teneng mengatakan, pada akhir 2012 ditargetkan, Bali bebas kasus rabies, dan bebas rabies di Bali ditargetkan pada 2015. Menurut Teneng, kegiatan pemberantasan rabies terus gencar dan sempat ditargetkan pada akhir 2011 sudah memvaksinasi 300 ribu ekor anjing atau 70 persen dari 400 ribu ekor populasi anjing di seluruh Bali.
"Bahkan setelah 2012 hingga 2015 vaksinasi akan terus digencarkan untuk mewujudkan Bali bebas rabies," ucapnya. Guna mendukung kegiatan vaksinasi dan operasional lainnya, kata dia, saat ini diakui masih kekurangan dana. Untuk itu, Pemprov Bali sudah mengajukan permohonan bantuan tambahan Rp1 miliar ke pemerintah pusat. (ka)
Sumber: viva.co.id
