VeHealth - Sejak pertama kali berkonsultasi kehamilan setelah test pack
menunjukkan tanda positif, dokter kandungan akan memberikan sederetan
makanan sehat yang harus Anda konsumsi. Salah satunya adalah perlunya
mengasup makanan yang kaya kalsium karena penting untuk tulang calon
bayi dan juga tulang Anda serta asam folat yang berguna untuk mencegah
kelainan yang bisa terjadi pada janin yang sedang dikandung.
Namun, ngidam yang hadir saat trimester pertama kerap membuat wanita hamil tergoda untuk menikmati makanan "sampah". Makanan pedas, junk food dan manis, menjadi pilihan makanan yang banyak dicari saat kehamilan berada di trimester awal.
Melansir Boldsky,
saat Anda memiliki hasrat untuk menikmati suatu makanan, sebaiknya Anda
perhatikan makanan di bawah ini, mana yang baik dan buruk untuk
dinikmati.
Air soda
Sebagai wanita hamil,
Anda harus menghindari konsumsi minuman berkabonasi dan dingin. Minuman
ini hanya akan memicu pembentukan gas dalam tubuh. Selain itu, minuman
ini juga mengandung kalori yang tinggi.
Hindari daging olahan
Daging
olahan memang terlihat praktis, tapi ini adalah salah satu makanan yang
harus dihindari saat kehamilan. Melalui banyak proses membuat daging
olahan mudah terkontaminasi dan mengandung bakteri.
Yoghurt
Wanita hamil wajib mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium. Seperti yoghurt,olahan turunan susu ini juga memiliki kandungan kalsium yang baik. Rasa asam yoghurt sangat pas dinikmati saat sedang terasa mual.
Biji-bijian
Ingin ngemil?
Makanlah biji-bijian. Setiap butir biji-bijian memiliki kandungan
nutrisi yang baik untuk tubuh. Makanan ini juga memiliki nilai serat
yang tinggi dan kalori yang rendah.
Frozen food
Tidak
ada salahnya membeli makanan beku dan menyimpannya di dalam kulkas.
Tapi, makanan beku adalah makanan non organik dan memiliki natrium yang
tinggi. Jadi, jika Anda masih peduli dengan janin yang sedang dikandung,
sebaiknya Anda hindari makanan ini.
Mi
Mencium
aroma mi saat kehamilan memang menggoda selera. Tapi sebaiknya ibu
hamil menghindari makanan ini. Alasannya, mi adalah makanan yang tinggi
garam, kalori, dan sajian ini sangat sulit dicerna oleh tubuh.
VeHealth - Setelah melahirkan, pada beberapa kasus seorang ibu bisa mengalami baby blues
atau gangguan emosi seperti depresi. Kondisi ini terjadi dalam kurun
waktu tertentu. Untuk mencegah atau mengatasinya bisa dilakukan dengan
terapi warna.
Warna bisa jadi salah satu terapi alami untuk
memperbaiki suasana hati, terutama bagi mereka yang mengalami depresi
dan kecemasan. Selain itu, warna pakaian dan dekorasi dapat berpengaruh
langsung pada pola perilaku serta menghasilkan aliran energi yang baik
untuk tubuh.
Bagi para ibu usai melahirkan, dengan menggunakan
warna yang tepat pada tubuh atau lingkungan rumah, dapat berdampak baik
pada suasana hati. Berikut lima warna yang diketahui bisa mencegah
depresi usai melahirkan, seperti dilansir dari Bold Sky.
Putih
Ini
merupakan warna yang dikenal sebagai warna netral, bersih, dan suci.
Para ibu sangat dianjurkan mengenakan busana warna putih usai
melahirkan, demi menciptakan suasana hati yang lebih tenang dan damai.
Cokelat
Jika Anda mengenakan warna pakaian ini, dapat mengubah mood
jadi lebih stabil dalam menghadapi berbagai situasi. Termasuk,
menciptakan rasa aman dan keanggunan. Namun, pastikan Anda tak memiliki
warna cokelat yang terlalu gelap, karena dapat memunculkan efek
kesedihan.
Biru
Warna ini jelas berhubungan
dengan ketenangan. Namun, jika digunakan dengan banyak gradasi warna
biru dapat memunculkan efek yang berbeda. Kombinasi antara biru gelap
dan terang menciptakan suasana santai, damai, dan menyenangkan.
Tak
hanya itu, warna ini dikatakan pula dapat menurunkan tekanan darah,
denyut jantung, dan baik untuk pernapasan. Selain pada pakaian, warna
ini juga cocok digunakan untuk warna dinding, seprai, dan sarung bantal.
Hijau
Para
ibu yang baru saja melahirkan lebih mudah mengalami stres. Namun,
dengan menggunakan pakaian berwarna hijau, dapat membantu mengatasi
masalah pada gangguan saraf dan kelelahan. Hijau juga cocok digunakan
sebagai dekorasi rumah yang memunculkan efek ketenangan.
Kuning
Kuning
merupakan warna yang paling direkomendasikan untuk mengatasi masalah
suasana hati Anda yang terguncang. Ini disebabkan warna kuning tak hanya
memberikan efek penambah tenaga, melainkan juga dapat meningkatkan
kepercayaan diri.
Warna ini dapat memberikan perubahan positif bagi para ibu baru,
karena membawa ketenangan dan kedamaian, dibandingkan warna gelap yang
memiliki efek merugikan.
VeHealth - Pada awal masa kehamilan atau trisemester pertama, sekitar 90 persen wanita hamil mengalami morning sickness. Kemungkinan ini disebabkan karena adanya perubahan hormon yang bersifat sementara. Namun ada beberapa mitos seputar morning sickness yang harus Anda ketahui.
Nausea Gravidarum (NVP) atau morning sickness
ditandai dengan gejala mual hingga muntah pada awal kehamilan. Meski
penyebabnya tak harus di pagi hari, diprediksi gejala ini dipengaruhi
oleh kadar estrogen yang meningkat. Selain itu, faktor emosional juga
turut andil dalam kasus ini.
Dalam laporan Voices, ada beberapa mitos yang harus diluruskan soal morning sickness. Banyaknya rumor yang beredar membuat wanita hamil kerap mengkhawatirkan kandungannya.
Mitos, Morning Sickness Picu Keguguran
Fakta:
Gejala mual dan muntah merupakan hal yang umum terjadi dan kemungkinan
akan kehilangan bayi sangat kecil. Beberapa peneliti mengatakan bahwa
wanita hamil yang mengalami gangguan ini, tetap dapat melahirkan
anaknya.
Dengan kata lain, tingkat kelahiran dini saat mual dan
muntah sangatlah rendah. Jika Anda mengalami ketidaknyamanan dengan
kondisi ini, dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter kandungan segera.
Mitos, Morning Sickness Menyakiti Janin
Fakta: Banyak wanita keliru menerima hal ini. Mengalami morning sickness bukanlah yang menyenangkan, namun Anda justru boleh berbahagia. Pasalnya morning sickness dapat membantu mendukung pertumbuhan plasenta pada janin.
Mitos, Morning Sickness Gagalkan Nutrisi Bayi
Fakta:
Pada dasarnya saat gejala mual dan muntah terjadi, sebaiknya Anda harus
segera mendapatkan cairan lagi untuk mengganti cairan yang telah
dikeluarkan tadi. Ini juga merupakan salah satu penyebab munculnya
dehidrasi.
Oleh karena itu, dapatkan asupan makanan yang seimbang
dan konsumsilah secara seimbang. Dengan kata lain, walaupun frekuensi
gejala mual dan muntah tak akan memengaruhi berat bayi lahir rendah.
Mitos, Tak Morning Sickness dan Bayi Laki-laki.
Fakta:
tidak ada perlakuan khusus untuk memprediksi jenis kelamin sang jabang
bayi. Akan tetapi dalam kondisi ini, Anda tidak tak mampu memprediksi
jenis kelamin sang bayi
VeHealth - Kanker merupakan salah satu penyakit dengan tingkat kematian tertinggi
saat ini. Penyebabnya pun bervariasi, salah satunya perilaku seksual
yang tak sehat atau anal seks. Alhasil baik pria atau wanita kerap
mengalami penyakit kanker anus dan kanker usus.
Kanker usus besar
diketahui disebabkan karena seringnya mengkonsumsi makanan yang diolah
dengan cara dibakar atau digoreng. Namun siapa sangka kalau pada
akhirnya kanker ini juga disebabkan karena intensitas perilaku anal
seks. Tak hanya itu, sekitar 1,5 persen kanker anus dipicu karena kanker
saluran cerna.
Wanita pada dasarnya lebih berisiko terserang
kanker anus dibandingkan pria, meski begitu penyakit ini juga dapat
menimpa kaum pria dengan perilaku anal seks. Kebiasaan anal seks
diketahui menjadi risiko terbesar terjadinya kanker anus.
"Anal
seks dapat menyebabkan iritasi kronis pada dubur akibat perilaku seksual
tersebut. Ini karena secara fungsi dubur hanya mengeluarkan kotoran
sehingga tidak siap jika dijadikan tempat untuk melakukan hubungan
seksual," tutur Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, spesialis penyakit dalam.
Ia
juga menjelaskan mengenai gejala utama yang ditimbulkan dari kanker
anus seperti Buang Air Besar (BAB) berdarah, nyeri pada bagian anus saat
BAB, keluar lendir seperti jelly pada anus, serta timbulnya
rasa gatal. Sedangkan gejala kanker usus besar mulai dari gangguan pola
BAB (diare kronik atau susah BAB) hingga BAB berdarah.
Tak
menutup kemungkinan seseorang dengan kanker usus besar mengalami adanya
benjolan yang tak disadari. Mereka umumnya akan mengetahui setelah
terjadinya pendarahan saat BAB dan ketika pemeriksaan.
Faktor Risiko Penyakit Lain
Selain
kanker anus dan kanker usus besar, kebiasaan anal seks yang dilakukan
ini dapat berisiko pada kanker anorektal. Ini merupakan iritasi kronis
pada dubur, infeksi ini juga disertai dengan virus human pappiloma (HPV).
Seperti
diketahui bahwa infeksi HPV disebabkan karena riwayat tukar menukar
pasangan dalam berhubungan seks, riwayat kanker serviks, penggunaan
obat-obatan penekan daya tahan tubuh (imunosupresi), dan perokok.
Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda mulai berperilaku seksual dengan tidak keluar dari mainstream.
"Perilaku seksual anal seks bukan merupakan perilaku seksual yang aman.
Ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan, mulai dari ringan hingga
berat (kanker anus). Ini merupakan perilaku seks yang berisiko tinggi."
VeHealth - Tak hanya air seni yang dapat mendeteksi kesehatan, tapi juga urusan buang air besar atau poop. Seberapa sering Anda ke toilet, dan berapa banyak feses yang Anda buang bisa menjadi sinyal alarm tentang kesehatan.
Saluran
pencernaan mengandung lebih banyak sel bakteri. Menurut Dr Jean Perre
Raufman dari University of Maryland School of Medicine, perut menjadi
tempat terakhir penyerapan nutrisi setiap bahan makanan, termasuk bahan
kimia dan bakteri yang hinggap di makanan.
Selama ini, setiap orang hanya berpikir bagaimana mereka harus buang air besar dan tidak menyimpan sampah dalam perut. Melansir My health news daily, warna, bau dan bentuk menjadi tanda alarm awal gangguan pencernaan.
Warna
Warna feses menjadi
jawaban dari makanan apa yang dikonsumsi. Warna hitam mengindikasikan
adanya pendarahan di perut atau bagian usus kecil. Beda lagi dengan feses bewarna hijau tua, ini dikarenakan adanya konsumsi suplemen zat besi.
Feses
merah terang menunjukkan adanya darah yang berasal dari bagian bawah
sistem pencernaaan, seperti rektum, usus besar dan anus. Sedangkan untuk
warna cokelat menjadi sinyal adanya infeksi pada saluran empedu, kanker
pangkreas atau hepatitis.
Bentuk
Sebuah perubahan bentuk pada feses
juga harus diperhatikan. Kotoran yang kecil dan seperti pensil (tipis)
dipercaya sebagai gejala kanker usus besar. Ini bisa menjadi tanda dari obstruksi bagian bawah usus besar.
Tanda lainnya, feses yang
lunak. Jika Anda berada dalam kondisi ini, tandanya Anda terlalu banyak
mengkonsumsi makanan berminyak. Namun, di saat menemukan tetesan minyak
dalam WC, ini menjadi tanda kalau tubuh tidak dapat menyerap minyak
dengan baik. Bisa jadi ini adalah awal gejala pankreatitis kronis.
Bau
Meski
semua tinja memiliki bau dan tidak harum, Anda tidak boleh
mengabaikannya. Feses terdiri dari makanan yang tidak tercerna, bakteri,
lendir dan sel-sel mati. Umumnya, bau busuk dalam feses diakibatkan
dari banyak bakteri dan parasit. Adanya darah dalam feses juga dapat memicu bau busuk saat BAB.
Sembelit
Feses
yang keras dan kering menjadi tanda Anda mengalami sembelit. Biasanya,
orang yang menderita sembelit akan buang air besar kurang dari tiga kali
seminggu. Konstipasi menjadi keluhan umum yang banyak terjadi dalam
kasus ini.
Sembelit dapat disebabkan oleh banyak faktor, termasuk
pola makan yang tidak sehat. Jika diabaikan, konstipasi dapat
menyebabkan komplikasi seperti wasir, dan perdarahan rektum.
Diare
Diare
adalah cara normal tubuh untuk menyingkirkan bakteri, zat beracun,
serta virus. Namun, hal ini dapat menyebabkan tubuh terserang dehidrasi.
Umumnya diare akan terjadi selama dua hari dan akan berhenti dengan
sendirinya.
Meski begitu, diare yang melebihi empat minggu bisa
menjadi tanda yang serius. Diare yang berlangsung lama bisa menjadi
tanda penyakit kronis, seperti sindrom iritasi usus besar.
VeHealth - Fruktosa, gula sederhana yang ditemukan secara alami dalam buah ternyata tidak menyurutkan nafsu makan dan dapat menyebabkan orang untuk makan lebih banyak. Bahkan jika dibandingkan glukosa, salah satu jenis gula lainnya, fruktosa yang juga ditambahkan pada beberapa jenis makanan sebagai sirup jagung dapat meningkatkan nafsu makan.
Sebuah penelitian baru mengungkapkan, konsumsi gula akan berpengaruh terhadap otak. Para peneliti dari Yale University melihat adanya hubungan konsumsi glukosa maupun fruktosa dengan nafsu makan yang ditentukan aliran darah di bagian hipotalamus otak.
Setelah melakukan studi terhadap 20 dewasa sehat, para peneliti menyimpulkan, konsumsi glukosa menyebabkan tingginya kadar hormon yang membuat perasaan kenyang. Sebaliknya, konsumsi minuman berfruktosa hanya meningkatkan kadar hormon ini lebih sedikit.
Penelitian yang dimuat jurnal American Medical Association ini mengatakan, temuan ini bukan berarti fruktosalah penyebab epidemi obesitas, melainkan hanya salah satu faktor pendukung, selain lingkungan dan faktor genetika. Fruktosa memang banyak ditemukan pada makanan dan minuman karena harganya yang murah serta rasanya yang sangat manis sehingga dapat menekan biaya produksi.
Salah satu penulis studi ini Jonathan Purnell, sekaligus dosen di Divisi Endokrinologi, Bagian Diabetes dan Nutrisi Klinis dari Oregon Health and Science University di Portland, Amerika Serikat, mengatakan, "Kami bukannya merekomendasikan untuk menghindari konsumsi fruktosa dari sumber alami seperti buah atau madu, melainkan menekan konsumsi gula berlebihan dengan cara selalu memakan makanan yang tinggi serat dan biji-bijian."
Pendiri dan direktur Program Pengendalian Berat Badan Komprehensif di Presbyterian Hospital dan Weill Cornell Medical Center di New York Louis Aronne mencatat bahwa pemanis buatan pada makanan dan minuman di pasaran biasanya kombinasi dari glukosa dan fruktosa. Oleh karenanya, dampaknya pada tubuh tidak sedramatik hasil penelitian ini. Meskipun benar, penelitian ini menambah bukti bahwa wilayah hipotalamus otak berperan dalam menentukan epidemi obesitas.
"Pemanis yang digunakan pun menentukan rasa kenyang dan berpengaruh terhadap jumlah konsumsi sehingga berdampak pada obesitas," ungkap Aronne.
Jadi, apa yang harus dilakukan? Ahli gizi dari Lenox Hill Hospital New York Sharon Zarabi menyarankan masyarakat, untuk selalu mengecek label kemasan makanan. "Hindari konsumsi makanan yang mencantumkan glukosa atau fruktosa pada tiga komposisi utamanya, dan pastikan makanan mengandung tidak lebih dari 10 gram gula per penyajian," ujarnya.
VeHealth - Minuman ringan yang sarat dengan kandungan gula fruktosa ketahui dapat mempengaruhi nafsu makan seseorang. Yaitu dengan mempengaruhi bagian otak tertentu yang mengatur nafsu makan. Oleh karenanya, asupan fruktosa pun harus dibatasi.
Sebuah studi pada 2002 yang dimuat di jurnal Neuroscience menemukan bahwa diet tinggi gula dapat menyebabkan kehilangan memori selain menyebabkan resistensi insulin, yang menyebabkan sindrom metabolik dan diabetes tipe 2.
Studi lain, dalam Journal of American Medical Association pada tahun 2001, menemukan bahwa orang yang mendapat lebih dari 25 persen kalori dari gula mereka dua kali lebih mungkin untuk memiliki kadar kolesterol baik (HDL) yang rendah.
Adalah ide yang baik untuk membatasi kelebihan gula dalam pola makan kita sehari-hari karena menurut pedoman American Heart Association, kita harus mendapatkan tidak lebih dari 5 persen dari total kalori yang kita konsumsi sehari-hari dari gula tambahan.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi gula dalam pola makan anda:
• Batasi minuman ringan dan jus. Selain minuman ringan yang jelas mengandung banyak gula tambahan, jus juga perlu anda kurangi konsumsinya. Karena seringkali jus buah yang kita minum ditambahkan banyak gula untuk menimbulkan rasa manis. Jika ingin mengonsumsi jus buah, biarkan rasa manis berasal dari buahnya saja tanpa perlu ditambahkan lagi gula ke dalamnya.
• Jangan sepenuhnya percaya pada bahan makanan “alami”. Hanya karena sesuatu itu “alami”, tidak berarti itu tidak sarat dengan gula. Madu, agave dan sirup maple adalah contohnya. Jika Anda terlalu mempercayainya, Anda akan mendapatkan kelebihan fruktosa dari yang tubuh Anda butuhkan. Hanya satu sendok makan madu mengandung sekitar 17 gram gula.
• Hati-hati dalam menggunakan bumbu. Saus tomat merupakan sumber gula mengejutkan bagi kebanyakan orang. Karena bahan bakunya yaitu tomat sangat asam, gula turut digunakan untuk menyeimbangkan rasa.
• Selalu membaca label. Pemanis jagung, sirup jagung, fruktosa tinggi sirup jagung, fruktosa, sukrosa dan dekstrosa semua itu merupakan jenis gula. Bahan makanan yang tercantum dalam urutan pada label makanan, jadi jika tinggi fruktosa sirup jagung adalah bahan pertama yang terdaftar, itu berarti ada lebih banyak gula daripada bahan lainnya dalam makanan atau minuman.