Akan tetapi, dalam waktu bersamaan, penderita alergi memiliki keuntungan. Peneliti dari Ohio State University, Amerika Serikat, menemukan hubungan antara alergi dengan pengurangan risiko giloma, yaitu tumor otak primer yang paling umum.
Mereka menemukan orang yang darahnya mengandung antibodi yang dihasilkan selama menderita alergi, memiliki risiko giloma setengah kali lebih rendah dibandingkan yang tidak menghasilkan antibodi.
Alergi secara harfiah merupakan pemberontakan sistem kekebalan tubuh karena faktor innocent. Itu merangsang pertahanan tubuh sehingga mereka bisa melawan kanker. Hal itu lebih terlihat pada perempuan. Mereka yang menderita alergi memiliki kemungkinan terserang tumor otak atau glioblastomo 50 persen. Sedangkan pada laki-laki, hubungan itu belum terungkap. (ka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar