Selamat Datang Di Blog Ini, Semoga Informasi Ini Bermanfaat Untuk Anda

Senin, 03 September 2012

Kerja Keras Redam Gizi Buruk

VeHealth.com - Pemprov Jawa Timur bekerja keras menyelesaikan persoalan gizi buruk di Jawa Timur. Salah satu langkahnya dengan menyuplai makanan tambahan untuk balita gizi buruk.

Ini yang dilakukan Gubernur Soekarwo, bersama ketua TP PKK Jatim, Nina Kirana Soekarwo. Bersama sejumlah pengurus lainnya, mereka menyerahkan bantuan 300 paket makanan tambahan untuk balita gizi buruk, saat melakukan monitoring dan pembinaan penanggulangan kasus gizi buruk balita di di Balai Desa Cerme Kecamatan Grogol Kab. Kediri, Selasa (29/8).


Bantuan 300 paket yang berisi ; 1 dos susu balita Vanila 900 Gram, 1 dos susu Balita madu 900 Gram, 1 dos Susu Balita Vanila 300 Gram, 1 dos Susu Cerelac Mix Fruit 120 Gram dan 1 dos Susu Cerelac Soy Chic 120 Gram, 2 pack Biskuit SUN Roll serta 3 pack Biskuit MP-ASI diserahkan langsung oleh Bude Karwo kepada Ibu – ibu Balita gizi buruk.


Selain menyerahkan 300 paket makanan tambahan balita gizi buruk, ditempat yang sama Budhe Karwo selaku Ketua Tim penggerak PKK Prov. Jatim juga menyerahkan bantuan; Kartu KADARSI sebanyak 8.000 lembar, Kartu KMS sebanyak 4,000 lembar laki-laki dan 4.000 lembar perempuan, 2 Set Panggung Boneka, Timbangan Bayi dan lain- lain secara simbolis diserahkan kepada Ketua TP PKK Kabupaten Kediri dan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Grogol Keridi.


Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dengan menyerahkan bantuan Paket Makanan Asupan untuk Balita Gizi Buruk dan Beras kepada orang tua Balita Gizi Buruk. Selain bantuan untuk keluarga Balita Gizi Buruk, ditempat yang sama Pakde Karwo juga memberikan bantuan untuk Posyandu Kab. Kediri antara lain; berupa bantuan Timbangan bayi, lemari Arsip, Alat Tes Gula darah ( easy Touch GCU 3 in 1 ), Tensimeter Digital dan 20 Kg Beras IR 64 Premium.


Pakde mengatakan, saat ini menurut data BPS, angka kematian bayi di Jatim menunjukkan penurunan, bila tahun 2007 mencapai 32,93/1000 kelahiran hidup, 2008 turun menjadi 31,58/1000, 2009 turun lagi menjadi 31,31/1000, tahun 2010 turun menjadi 29,99/1000, dan tahun 2011 turun lagi menjadi 29,24/1000. Sedang di Kabupaten Kediri, lebih rendah lagi yaitu 29,1/1000 kelahiran hidup. Otomatis angka ini lebih rendah dibanding propinsi, tetapi untuk angka kematian ibunya lebih tinggi dari propinsi Yaitu 120/100.000 kelahiran hidup. Sedang propinsi Jatim Tahun 2011 sebesar 104,3/100.000 kelahiran hidup.

Pakde Karwo menambahkan, meskipun angka kematian ibu di Jatim masih dibawah angka nasional, tetapi masih ada kecenderungan naik dari tahun ke tahun, yakni pada tahun 2006 sebesar 72/100.000 kelahiran, 2007 tetap 72/100.000 kelahiran; tahun2008 menjadi 83/100.000 dan 2009 naik lagi menjadi 90,7/100.000 kelahiran serta tahun 2010 menjadi 101,4/100.000 dan tahun 2011 menjadi 104,3/100.000 kelahiran. “ Kecenderungan naik ini harus terus diwaspadai, dan pemprov. Jatimpun terus berupaya untuk menurunkan anga kematian ibu dengan memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak,” jelas Pakde Karwo. (ka)


Sumber: surabayapagi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...