Kebetulan, meningkatnya ukuran rata-rata payudara di Amerika Serikat dibarengi dengan menjamurnya klinik bedah plastik yang memberikan layanan memperkecil payudara. Alhasil, banyak perempuan termasuk remaja ramai-ramai mendatangi klinik-klinik tersebut.
Para perempuan ini memperkecil payudara bukan sekedar untuk mengikuti tren saja, melainkan lebih karena pertimbangan medis. Banyaknya risiko yang harus ditanggung jika memiliki payudara besar membuat para perempuan ini berpikir lebih baik kalau dikecilkan saja.
"Ada masalah sosial dan juga fisik seperti nyeri punggung, nyeri leher dan nyeri bahu," kata Dr Jonathan Weiser di Florida, yang baru-baru ini menyetujui permintaan operasi untuk Monika Montalvo, gadis 16 tahun yang sudah ingin mengecilkan payudara.
Kebanyakan dokter bedah plastik di Amerika Serikat mensyaratkan pasiennya harus berusia 18 tahun ke atas untuk bisa menjalani operasi memperkecil payudara. Pertimbangannya adalah, payudara baru berhenti tumbuh pada usia itu sehingga baru bisa dinilai perlu tidaknya untuk diperkecil.
Namun kenyataannya, remaja putri di Amerika Serikat pada umumnya sudah banyak yang merasa payudaranya terlalu besar dan tidak ingin menunggu terlalu lama. Beban berlebih di punggung membuat remaja-remaja ini merasa tidak bebas beraktivitas maupun memilih baju yang disukai.
"Saya ingin ikut cheerleader tetapi tidak bisa. Nyeri di punggung saya sangat mengerikan dan yang penting lagi, sulit bagi saya memilih baju yang cocok dengan payudara sebesar ini," keluh Monika seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (19/9/2012).
Meningkatnya permintaan untuk mengecilkan payudara di Amerika Serikat dinilai tidak mengejutkan karena ratar-ata ukuran payudara di negara ini memang meningkat. Menurut Women's Wear Daily, ukuran rata-rata payudara di Amerika Serikat pada tahun 2000 hanya 36C lalu naik jadi 36DD pada 2010. (fn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar