VeHealth.com - Banyak kejadian dalam hidup ini yang menakutkan sampai-sampai
menyebabkan fobia atau rasa takut berlebihan ketika melihat dan
menghadapi sesuatu. Untuk menyembuhkan fobia atau setidaknya mengurangi
fobia, ada cara yang sangat mudah, yaitu dengan tidur.
Sebuah
penelitian melibatkan 66 orang wanita yang menderita Arachnofobia atau
fobia terhadap laba-laba. Para peserta dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu
kelompok tidur, bangun, pagi dan sore. Para peneliti menginstruksikan
setiap kelompok untuk melihat video laba-laba berdurasi 1 menit sebanyak
14 kali.
Kelompok pagi dan sore berfungsi sebagai kelompok
kontrol untuk menepis anggapan bahwa waktu tidur lebih berperan dalam
mengatasi fobia. Peserta dalam kelompok kontrol diminta menonton video
selama 2 jam secara terpisah pada pagi dan sore hari. Sedangkan kelompok
tidur dan bangun diminta menonton video 12 jam secara terpisah setelah
seharian terjaga atau tidur semalaman.
Peneliti memberikan
kesempatan kepada peserta untuk mengukur respon ketakutannya ketika
melihat laba-laba. Selain itu, peserta juga diminta menonton video
laba-laba yang lain untuk menentukan tingkat ketakutan terhadap
laba-laba yang lama ataupun yang baru. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui sebesar apakah tidur dapat mempengaruhi rasa takut. “Temuan
menunjukkan bahwa perempuan yang tidur 12 jam dalam semalam memiliki
rasa takut, jijik dan ketidaknyamanan yang lebih rendah. Respon
ketakutan juga diukur dengan melihat keringat pada tangan. Tidur juga
ternyata melindungi wanita dari munculnya rasa takut terhadap laba-laba
baru,” kata peneliti, Pace-Schott, psikolog klinis di Harvard Medical
School seperti dilansir Medical Daily, Kamis (26/7/2012).
Sebaliknya,
wanita dalam kelompok ‘bangun’ mengalami efek yang buruk, yaitu
mengeluarkan banyak keringat pada telapak tangan dan mengalami
peningkatan rasa takut, jijik dan tidak nyaman. Para wanita ini juga
mengalami ketakutan yang luar biasa ketika melihat laba-laba yang baru. Menurut
Pace-Schott, tidur memiliki efek yang positif bagi tubuh. Perempuan
dalam kelompok tidur mengaku lebih berkurang rasa takutnya. Hal ini
dapat dilihat dari detak jantung yang relatif lebih stabil dan tangan
yang tidak terlalu berkeringat.
Fase tidur REM diduga bertanggung
jawab dalam pengolahan memori emosional. Orang yang yang kurang
memperoleh tidur REM atau kurang tidur nyenyak maka rasa takutnya akan
tetap bertahan. Pudarnya rasa takut akan menciptakan kenangan baru dan
mengganti kenangan lama, sehingga menghubungkan fobia dengan sesuatu
yang tidak begitu berbahaya. (ka)
Sumber: detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar