Tubuh kita mempunyai kemampuan buat meregenerasi sel-sel
tubuhnya. Mengganti sel yang rusak dengan yang baru. Bila Anda doyan
konsumsi minuman ringan yang tinggi gula, otot-otot tubuh yang baru akan
lebih menyukai gula sebagai bahan bakar mereka ketimbang lemak. Intinya
lemak yang harusnya menjadi bahan bakar otot otomatis tidak akan
terbakar. Nah, tanpa pembakaran lemak tak heran bobot tubuh bukan cuma
meningkat, lebih dari itu Anda akan kesulitan dalam usaha menguranginya.
Bahayanya lagi jika ini berlangsung dalam jangka waktu yang panjang
akan meningkatkan kadar glukosa darah yang mengarah pada penyakit
diabetes.
Dr Hans-Peter Kubis, dari Bangor University, Inggris
mengatakan: “Studi yang kami lakukan ini membuktikan kekhawatiran kami
selama ini tentang efek buruk minuman ringan itu benar.”
“Dalam
penelitian terbukti bahwa otot tubuh memiliki kemampuan mengenali gula
dan akan lebih menyukai gula sebagai bahan bakarnya ketimbang lemak.
Dengan begitu akan menumpulkan toleransi tubuh terhadap gula. Nah, usaha
Anda dalam mengurangi lemak tubuh pun menjadi sulit, ditambah kenaikan
level gula darah yang meningkat tajam.”
Faktor-faktor ini
menunjukkan bahwa rutin mengasup minuman ringan secara perlahan merubah
metabolisme tubuh terhadap gula dan lemak. Metabolisme tubuh yang
terjadi menjadi mirip seperti yang ditemukan pada orang dengan masalah
obesitas dan penyakit diabetes tipe 2.
Studi tersebut 11 orang di
usia dua puluhan yang menjadi responden, darah dan jaringan otot mereka
dianalisis sebelum serta sesudah mengikuti penelitian. Hasilnya setelah
sebulan, gen dan protein penting yang berguna untuk metabolisme lemak
dan gula mengalami perubahan.Ternyata gen untuk metabolisme gula menjadi
tidak berfungsi. Akibatnya kenaikan lemak dan gula darah.
“Fakta
yang kami temukan adalah bukan hanya gula yang menyebabkan bobot naik,
tetapi yang lebih mengerikan cara tubuh menyimpan gula dalam jumlah
lebih banyak dari yang dibutuhkan. Hasil ini berlaku bagi semua jenis
minuman ringan dengan kadar gula tinggi, termasuk jus buah.”
“Ini
adalah penelitian kecil karena sulit untuk menemukan orang-orang muda
yang belum pernah terkena banyak minuman ringan dan yang bersedia untuk
menjalani biopsi otot. Saat ini kita berharap akan melakukan studi yang
lebih besar dengan responden yang lebih banyak serta jangka waktu yang
lebih lama.” (ka)
Sumber: detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar