VeHealth.com - Pada umumnya setiap perempuan akan mengalami haid atau menstruasi. Haid
yang pertama kali (menarche) pada usia 10-14 tahun, selanjutnya akan
dialami seorang perempuan sampai menopause pada usia 50-an tahun.
Dalam
periode waktu tersebut, mulai dari menarche sampai menopause, seseorang
dapat mengalami gangguan haid atau dalam terminologi medis saat ini
disebut sebagai perdarahan uterus abnormal. Haid yang normal umumnya
terjadi secara teratur dengan interval antara 21 sampai 35 hari, dengan
lama antara 7 sampai 10 hari, sedangkan banyaknya perdarahan rata-rata
80ml.
Menurut dr.Arie Sutanto, SpOG, dokter full time spesialis kebidanan dan kandungan RS Telogorejo Semarang, gangguan dibagi berdasar jumlah, waktu dan lamanya yaitu perdarahan akut, kronik, dan perdarahan tengah. Penyebab kelainan organ misalnya polip, yaitu tumbuhnya jaringan pada lapisan rahim (uterus) dan memiliki tangkal. Umumnya bersifat jinak, walaupun sebagian kecil dapat bersifat ganas. Diaknosis polip dapat melalui pemeriksaan ultrasonolografi (USG), maupun histeroskopi. Suatu hal yang tak luput dari menstruasi adalah rasa nyeri yang menyertainya. Rasa nyeri itu disebut dismenorrhea yang menggangu aktifitas sehari-hari bagi penderita.
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengatasi sindrom menstruasi, misalnya :
Menurut dr.Arie Sutanto, SpOG, dokter full time spesialis kebidanan dan kandungan RS Telogorejo Semarang, gangguan dibagi berdasar jumlah, waktu dan lamanya yaitu perdarahan akut, kronik, dan perdarahan tengah. Penyebab kelainan organ misalnya polip, yaitu tumbuhnya jaringan pada lapisan rahim (uterus) dan memiliki tangkal. Umumnya bersifat jinak, walaupun sebagian kecil dapat bersifat ganas. Diaknosis polip dapat melalui pemeriksaan ultrasonolografi (USG), maupun histeroskopi. Suatu hal yang tak luput dari menstruasi adalah rasa nyeri yang menyertainya. Rasa nyeri itu disebut dismenorrhea yang menggangu aktifitas sehari-hari bagi penderita.
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengatasi sindrom menstruasi, misalnya :
- Perbanyak asupan zat besi, konsumsi suplemen zat besi untuk menghindari anemis, konsumsi kalsium dan vitamin C.
- Hindari makanan yang banyak mengandung garam misalnya kentang goreng, kacang-kacangan, dan minuman yang mengandung kafein.
- Konsumsi banyak serat dan perbanyak minum air putih sehari 8 gelas. (ka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar