VeHealth - HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus penyebab
infeksi mematikan karena memperlemah sistem kekebalan tubuh manusia.
Gejala infeksi virus HIV umumnya sulit dibedakan dengan infeksi lain dan
mungkin akan terlambat didiagnosa.
Infeksi HIV ditularkan oleh
cairan yang mengandung virus HIV seperti darah, cairan sperma, cairan
vagina dan air susu ibu. Dalam satu atau dua bulan setelah virus HIV
memasuki tubuh, 40 sampai 90 persen orang hanya akan mengalami gejala
seperti flu yang dikenal sebagai sindrom retroviral akut (Acute Retroviral Syndrome/ARS).
Tapi
kadang-kadang gejala HIV tidak muncul selama beberapa tahun dan bahkan
hingga satu dekade setelah infeksi. Berikut adalah 15 gejala infeksi
HIV, seperti dilansir health, Selasa (23/10/2012) antara lain:
1. Demam
Salah
satu tanda pertama ARS adalah demam ringan yang disertai dengan gejala
lainnya seperti kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan sakit
tenggorokan. Pada kondisi ini, virus telah masuk ke aliran darah dan
jumlahnya berlipat ganda, sehingga tubuh mengalami demam sebagai reaksi
inflamasi oleh sistem kekebalan tubuh.
2. Kelelahan
Respon
inflamasi yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh juga dapat
membuat Anda merasa lelah dan lesu. Aktivitas tubuh yang ringan telah
dapat menyebabkan kelelahan yang cukup ekstrim.
3. Nyeri otot dan sendi, serta pembengkakan kelenjar getah bening
Seseorang
kurang mewaspadai gejala HIV karena mirip dengan infeksi virus lain,
seperti sifilis atau hepatitis. Gejala yang sama dengan penyakit lain,
termasuk nyeri pada persendian dan otot-otot serta pembengkakan kelenjar
getah bening.
Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem
kekebalan tubuh dan cenderung menyebabkan peradangan ketika ada
infeksi. Pembangkakan kelenjar getah bening biasanya terjadi pada
pangkal paha, leher, dan ketiak.
4. Sakit tenggorokan dan sakit kepala
HIV juga dapat menyebabkan gejala seperti sakit tenggorokan dan sakit kepala.
5. Ruam
Munculnya
ruam pada kulit dapat terjadi ketika tahap awal HIV atau mungkin muncul
ketika telah parah. Ruam merah muda dapat muncul pada batang tubuh dan
menyerupai bisul. Jika muncul ruam yang sulit diobati, Anda perlu
melakukan tes HIV.
6. Mual, muntah, diare
Sekitar
30 sampai 60 persen pengidap HIV mengembangkan mual, muntah, atau diare
jangka pendek. Gejala ini juga bisa muncul sebagai akibat dari terapi
pengobatan.
7. Penurunan berat badan drastis
Penurunan
berat badan adalah tanda bahwa penyakit telah berkembang ke tahap yang
sedikit lebih parah dan bisa sebagian disebabkan karena diare berat.
Jika Anda sudah kehilangan berat badan, itu berarti sistem kekebalan
tubuh biasanya hampir habis.
8. Batuk kering
Batuk
kering adalah tanda pertama bahwa infeksi telah memburuk. Tapi batuk
kering berlangsung setelah satu tahun terjangkit virus HIV dan akan
semakin parah. Penggunaan obat seperti Benadryl, antibiotik, dan inhaler
tidak dapat menyembuhkan batuk ini.
9. Berkeringat di malam hari
Sekitar
setengah dari orang yang terinfeksi virus HIV berkeringat di malam
hari. Keringat ini dipengaruhi oleh infeksi dan tidak berhubungan dengan
olahraga atau suhu ruangan.
10. Perubahan kuku
Tanda
lain dari infeksi HIV pada tahap akhir adalah perubahan kuku, seperti
penebalan kuku, kuku melengkung, terpisah dari kulit, atau perubahan
warna kuku menjadi hitam atau garis-garis kecoklatan.
Perubahan
warna kuku ini seringkali disebabkan oleh infeksi jamur, seperti kandida
yang dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda menurun.
11. Infeksi jamur pada mulut
Infeksi jamur juga dapat berkembang pada mulut atau kerongkongan pengidap HIV, yang menyebabkan kesulitan menelan.
12. Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi
Masalah
kognitif bisa menjadi pertanda demensia terkait HIV, yang biasanya
terjadi di stadium akhir penyakit. Selain menyebabkan kebingungan dan
kesulitan berkonsentrasi, demensia terkait HIV mungkin juga melibatkan
masalah psikologis seperti mudah marah atau mudah tersinggung.
Bahkan
mungkin termasuk perubahan motorik, misalnya menjadi ceroboh, kurangnya
koordinasi, dan kesulitan mengembangkan fungsi motorik halus seperti
menulis.
13. Luka dingin atau herpes genital
Kondisi
ini merupakan tanda-tanda dari ARS maupun infeksi HIV yang semakin
parah. Herpes juga dapat menjadi media penularan HIV seperti herpes pada
alat kelamin yang dapat menularkan HIV ketika berhubungan seks.
Dan orang-orang yang memiliki HIV cenderung sering mendapatkan herpes karena HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh.
14. Kesemutan dan kelemahan
HIV
pada tahap kronis juga dapat menyebabkan mati rasa dan kesemutan di
tangan dan kaki. Hal ini disebut neuropati perifer, yang juga dapat
terjadi pada orang dengan diabetes yang tidak terkontrol.
15. Tidak teraturnya siklus menstruasi
Penyakit
HIV tampaknya juga menyebabkan ketidakteraturan menstruasi, seperti
darah yang keluar lebih sedikit dan menstruasi lebih ringan. Perubahan
ini, mungkin lebih berkaitan dengan efek kehilangan berat badan secara
drastis dan kesehatan yang memburuk akibat lemahnya sistem imun.
Infeksi
HIV juga telah dikaitkan dengan menopause di usia dini, yaitu antara 47
sampai 48 tahun bagi wanita yang terinfeksi dibandingkan dengan wanita
yang tidak terinfeksi yaitu 49 sampai 51 tahun. (fn)
Sumber : detikhealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar