VeHealth - Breanna Bond masih berusia sembilan tahun ketika bobot tubuhnya
menyentuh 84 kilogram. Tak hanya membuatnya sering merasa sesak napas
dan tak bisa bebas bergerak, tubuh obesitas itu menjadikannya sasaran
penghakiman sosial yang menyakitkan.
Gadis cantik asal
California itu selalu menjadi target cemooh di tengah lingkungannya.
"Semua orang di sekolah selalu menyebut dan memanggil saya si gendut dan
wanita bodoh," ujarnya di program "Good Morning America", seperti
dilansir ABC News.
Breanna mulai mengalami masalah
dengan berat badan sejak kecil. Memasuki bangku taman kanak-kanak, berat
badannya bahkan sudah menyentuh 45 kilogram. Hampir tiga kali lipat
bobot ideal anak seusianya. Kondisi itu membuatnya kehilangan kelincahan
di saat teman-temannya asyik berlarian di taman bermain.
"Dokter
anak yang menanganinya di awal-awal selalu mengatakan bahwa Breanna
akan selalu tumbuh besar dan terus begitu," kata sang ibu, Heidi Bond.
Khawatir dengan kesehatan fisik dan psikologis putrinya, Heidi berusaha mencari second opinion
dari dokter lain. "Breanna menjalani serangkaian tes kesehatan mulai
dari kemungkinan gangguan tiroid hingga diabetes, juga kemungkinan
gangguan sistem endokrinnya dan alergi. Hasilnya semua normal,"
tuturnya.
Heidi dan suaminya tak menyerah begitu saja. Mereka
memutuskan untuk memperjuangkan kebahagiaan Breanna dengan caranya
sendiri. Dimulai dengan membuat agenda rutin olahraga bersama: berjalan
mengelilingi kompleks rumah sejauh enam kilometer setiap hari.
"Tidak
ada yang boleh membatalkan agenda ini. Kami terus berjalan setiap hari,
tak peduli malam, hujan, kabut, tak ada yang bisa menghentikan upaya
kami. Tidak ada kebijakan toleransi, kami tetap berjalan kaki apa pun
yang terjadi," ujarnya.
Khusus untuk Breanna, agenda jalan kaki itu ditambah dengan lari di atas treadmill selama satu jam 15 menit setiap hari, serta bergabung dengan klub basket dan renang.
Namun,
mereka sadar bahwa olahraga saja tak cukup. Mereka perlu mengatur pola
makan sehari-hari putrinya. Yang pasti, Breanna tak boleh makan lebih 20
gram lemak per hari.
Komitmen itu nyatanya berbuah manis. Hanya
dalam waktu singkat, Breanna susut 16 kilogram. Tak sampai satu tahun,
ia mampu menurunkan berat badannya hingga 30 kilogram. "Momentum yang
paling membahagiakan adalah ketika saya dapat menurunkan berat badan dan
bisa bergerak bebas," kata Breanna.
Keluarga
itu tak henti mengucap syukur melihat sosok Breanna yang sehat dan
penuh percaya diri. "Semoga Breanna bisa menginspirasi semua anak di
dunia yang memiliki masalah berat badan. Semua ini rupanya begitu mudah
diraih hanya dengan sepasang sepatu dan motivasi kuat," sang ayah
menambahkan.
Mereka pun berbagi tips sederhana bagi para
orangtua supaya memperhatikan kesehatan buah hati dengan olahraga dan
konsumsi makanan sehat. "Jangan pernah menyerah untuk mewujudkan
kesehatan anak-anak, jangan pertaruhkan hidup mereka," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar